CONTENT

Jumat, 25 November 2011

SELEKSI ALAM !

SELEKSI ALAM ! 
 
Ditulis oleh : Helen Marta
Pernah mendengar kata 'seleksi alam' ? Apakah hal itu terjadi di area hutan? atau terjadi di area pedesaan yang notabene biasanya berhubungan dengan alam? Aku rasa tidak. Seleksi alam bukan lah hal yang berhubungan dengan alam yang hijau, rumput dan gunung saja. Melainkan, seleksi alam adalah sebuah proses yang terjadi pada diri antar individu atau antar kelompok yang berhubungan dengan adanya rasa nyaman, aman dan bahagia yang dirasakan oleh manusia itu sendiri. Itu menurutku. Setiap manusia pasti mengalami seleksi alam karena mereka merasakan hal yang berbeda. Ada banyak faktor yang memicu adanya seleksi alam tersebut.
Faktor yang pertama adalah faktor kenyamanan dalam bersosialisasi. Biasanya, hal ini sering terjadi dalam lingkup pertemanan dan lingkungan kerja atau kantor. Seseorang akan berusaha mencari teman atau relasi baru pada lingkungan barunya, entah itu lingkungan kantor atau sekolah. Pada mulanya, dia akan mencoba untuk menyesuaikan diri dan berusaha menjadi orang yang baik untuk teman barunya tersebut dan lain-lain. Tapi, dalam proses penyesuaian itu, tidak semua orang berhasil dengan sukses. Kebanyakan dari mereka merasa ketidaknyamanan dalam menjalin hubungan persahabatan mereka. Misalnya, karena mereka merasa tidak terjalinnya chemistry yang baik diantara mereka atau karena perbedaan sifat yang sangat menonjol dan dianggap sangat mengganggu. Hal ini memang sangat rentan terjadi dalam sebuah hubungan persahabatan yang akhirnya memunculkan sekelsi alam tersebut. Orang tersebut lambat lalun akan menghindar dan mencari rasa nyamannya dengan orang lain. Inilah yang terkadang memunculkan sebuah perkumpulan yang disebut GENG. Geng ini lah yang terkadang dinilai kurang baik di masyarakat, karena geng selalu di identifikasikan dengan rasa sok hebat yang ada dalam diri manusia.
Faktor lain yang mempengaruhi seleksi alam tersebut adalah karena sebuah kekecewaan yang mengakibatkan kerugian lahir atau batin dari salah satu pihak. Misalnya, ada sebuah hubungan persahabatan dimana pihak A melakukan penghianatan terhadap pihak B dengan cara membohonginya atau menusuknya dari belakang. Sedangkan akhirnya pihak B mengetahuinya dal terjadi lah lagi sekeksi alam tersebut. Pihak B akan sangat merasa dirugikan, kemudian dia akhirnya melepaskan diri dari hubungann persahabatan yang tidak sehat itu.
Sama halnya ketika terjadi sebuah pemanfaatan teman yang berlebih. Memanfaatkan teman dengan cara berbuat baik karena membutuhkan dan berbuat cuek ketika tidak sedang membutuhkan. Hal ini pun akan menjadi hal yang benar-benar menghancurkan perasaan seseorang. Memanfaatkan teman sendiri adalah perbuatan yang akan membunculkan seleksi alam juga.
Disamping faktor-faktor diatas, faktor kebebasan adalah faktor yang paling utama. Manusia cenderung akan mengikuti kata hatinya atau akan lebih bahagia jika mereka melakukan apa yang mereka inginkan. Sebuah hubungan yang baik adalah hubungan yang menguntungkan. Tidak adanya sikap keterkekangan, keterbatasan bereksplorasi dan tidak adanya sikap canggung akan menar-benar meminimalisir proses seleksi alam tersebut. Bebas menjadi diri sendirilah yang sangat diharapkan dalam proses keberlangsungan hidup manisia selanjutnya.
Jadi, kita harus berfikir lebih luas bahwa seleksi alam adalah kegiatan alam yang memang pasti sedang dan akan berlangsung. Alam mempunyai aturan nya sendiri, yang selalu berjalan seiring waktu sampai Tuhan menghentikannya. Seleksi alam pasti akan terkadi dalam diri setiap manusia. Seleksi alam tersebut akan menjadi buruk dan dipandang sebelah mata jika kita tidak mau mengerti atau memahaminya. Tapi proses seleksi alam akan terasa indahnya jika manusia mau berfikir bahwa kebebasan adalah segalanya dan kenyamanan dalam melengkapi hidup adalah surga.

Kamis, 20 Oktober 2011


orang yang megatakan bahwa seseorang lain SEMPURNA, adalah orang yang tidak mengenal orang lain tersebut dengan baik, karena sesungguhnya tak ada seorang pun di dunia ini yang sempurna.. -HMS-
· · 2 minutes ago

tidak terdefinisi

by Helen Marta on Tuesday, October 18, 2011 at 11:07pm

aku berdiri di antara angin

ingin membenci awan yang tak dapat ku singkirkan..
aku terlalu mencintai senyumnya
karena dia yang menemaniku saat daun-daun itu terbang..

salahku,
ketika aku merasa menghadang rintangan sendiri,
melindungi ciptaan dari marahnya Tuhan..
tapi ini kecewaku, sendiri..
bukan siapa-siapa..
cita ku untuk membuat ciptaan itu terpandang,
tapi mereka tak bergairah..
mengepalkan tangan dan bercengkrama, disetiap warna..
dengan tidak memandang aku di tengah mereka..
akankah selamanya berdiri disini tersenyum melihat tawa??
akankah aku mengikhlaskan cinta ku demi tawa mereka??

Selasa, 04 Oktober 2011


Article                    : One Benefit of Monolingual Dictionaries in the Writing Classroom
The writer              : Randall Martin
The one benefit of monolingual dictionaries in the writing classroom’s article is an academic essay. The writer explained about some facts that he had found when he worked at two different language schools. In which, the administrators had an unwritten policy of banning bilingual dictionaries from the classroom. The essay is educational and intellectual enough for the readers. The writer conducted a research about the benefit of using monolingual dictionaries in writing class. He also gave some proves to the reader about the survey. The contents of the writing were also in good order. For example, he decided who would help his survey, then he conducted the research, and then described about the result. Next, the writer gave his own opinion and continued by giving conclusion. Using formal language is also done by the writer well. Therefore, it makes the essay looked academic.
After the writer conducted and finished his research about the one benefit of monolingual dictionaries in the writing classroom, the writer elaborated the result by giving explanation about the topics. Next, he analyzed the topic by giving some proves in thesis statements. For example in the first paragraph, he had a topic “the advantage of monolingual dictionaries over bilingual dictionaries.” Some of the thesis statements are “I come to agree with the policy and believe that bilingual dictionaries are more of a hindrance-at least to intermediate or advance students-than a help to second language learners”, “I found new studies to prove any advantage of using monolingual dictionaries” and “it points to at least one area in which monolingual dictionaries are more helpful than bilingual dictionaries as it is based on the hypothesis that training in the use of monolingual dictionaries will improve students’ ability to write, specifically to create acceptable written English when dealing with transitive and intransitive verbs”. Then, after he created a hypothesis, the next step was he conducted the research with twenty native Chinese speakers studying at the University of Central
Oklahoma as the sample. The writer developed his research by explaining the facts and his conclusion about the topic research.
            In the survey, the writer wrote clearly the percentage of the result. For example, “eighty-five percent said they seldom or never used one of dictionaries”, “eighty percent also said that they did not own an English-English dictionary”, etc. the explanation made the reader understand the research easily. The writer also attached the table about Number of times the translating dictionary was consulted and results of those times (group 1) and (group 2).
After Randall showed the tables and the result, he clarified his writing with the conclusion in the last paragraphs. He also added a quote from McCarty 1990. “McCarthy suggested that bilingual dictionaries are important, but they are also limited tools. Given the fact that a group of learners with a lower average TOEFL score used verbs correctly a higher percentage of the time when using a monolingual dictionary than those who used a bilingual dictionary.”
In references part, the writer attached the source that he used for improving the fact in the research. The sources also helped him to make the writing accurate enough. So, the One Benefit of Monolingual Dictionaries in the Writing Classroom’s article is an academic writing because it was elaborated in order and has the elements of academic writing.


Sabtu, 17 September 2011

BEM FKIP UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2010-2011, Sedikit senyum tapi berribu rasa..
tawa dalam keseriusan..

bersama dalan multikultural..
berbeda budaya, berbeda segala tapi tetap satu SANATA DHARMA.

Jumat, 16 September 2011

If we cannot to be like water


If we cannot to be like water

If we cannot to be like water, that can place our self in every moment,

Just be like tears, which can make us better, and can make us aware something that have happened will not happened twice with the all same.
And we need the tears to prove that respecting life and wasting life is the same thing.
Both of them give us lesson about the process of leading to mature; both of them are the things that we feel in our deepest heart.
However, it still has the differences. The differences lies in how these two things make us happy or sad, how these two things make us realize that life is something that cannot be repeated?

If we cannot to be like water, that can place our self in every moment,
Just be like tears, which can make us better, and can make us aware something that have happened will not happened twice with the all same.
And we need the tears to prove that respecting life and wasting life is the same thing.
Both of them give us lesson about the process of leading to mature; both of them are the things that we feel in our deepest heart.
However, it still has the differences. The differences lies in how these two things make us happy or sad, how these two things make us realize that life is something that cannot be repeated?

Kamis, 04 Agustus 2011

Salah kaprah mengenai makna kesempatan


by Helen Marta on Sunday, April 3, 2011 at 7:01am

Selagi manusia menyebut tentang kesempatan, sebenarnya, apa yang manusia itu maksudkan?
Kesempatan yang mana? Dalam hal apa?
Karena kita hidup dalam waktu yang panjang..
Dan segala kesempatan pasti akan datang berulang ulang, tanpa sadar,tanpa rencana..
Berusaha hati hati dalam berucap..
Kesempatan akan datang 1x pada sebuah masalah atau hal..
Terkadang 2 kesempatan pun akan muncul dalam hal yang sama.
Tapi, BerJUTA JUTA KESEMPATAN AKAN SELALU DATANG dalam hidup, karena kita hidup dalam waktu yang panjang,
dan karena kita hidup dr banyak hal..
-HS-

LAKA

Puisi berlogat Tegal = LAKA

by Helen Marta on Thursday, August 4, 2011 at 11:01am

Enyong ngadek neng njero angin,
ngglepakna suwiwi, mbusungna dada..
Mabur ng rona..
Terus kaya kue,ngalir maning..

Dunia du2 urip..
Dunia kue jiwa..
Urip kue jangtunge, sing jedag jedung neng ngisore tangan e Gusti Allah..

Laka sing Tuhan mein,
yen dewek ora brsukur..
Laka sing Tuhan ora jukut,yen dewek ora pada brbagi..

Aku,kowen kro dewek,
nduwe hak nggo milih..
Dadi wong nduwe budi, apa dadi sampah duniawi..
Ora bisa ngmg,kpriben nglakokna urip..
Ora pantes nggrundel kurang2 bae..
Soale,Tuhan sing mein urip..

Rabu, 13 April 2011

Perang

oleh Helen Sindrome pada 07 April 2011 jam 14:31

Gada siap dibelukkan di medan peradaban.
urai siap mencambuk mati suci.
Logaritma penggunaan tatkala merintih.
Melawan arah mendayung pesiar.

Kesepuluh jemari bak tameng sang badai.
Menggerus ketakutan, menyilaukan keberanian..
Wayah yang terambar didalam puan.
Melungsut seujung jarum iman.
Terlihat banyak arah di depan, tp tak menentukan..

Itu butuh kita.
Berjalan akan memundurkan mereka,
brlaripun akan meldnyapkn masa..